Anarko Gunakan Pelajar Jadi Pemicu Ricuh, Publik Dukung Polisi Bongkar Jaringan

Jakarta – Gelombang kemarahan publik semakin menguat setelah terbongkar fakta bahwa kerusuhan dalam aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI bukan disebabkan oleh buruh, melainkan ulah massa liar, anarko, dan kelompok pelajar dari luar Jakarta yang sengaja menunggangi momentum.

Setelah kericuhan pada 25 Agustus lalu, aparat kepolisian kembali melakukan langkah preventif dengan penyekatan di berbagai titik. Hasilnya, 11 siswa asal Serang, Banten, ditangkap saat berusaha menyusup ke Jakarta untuk ikut aksi 28 Agustus. Ironisnya, para pelajar yang seharusnya duduk di bangku sekolah justru nekat meninggalkan kelas demi ikut-ikutan turun ke jalan.

Padahal, Presiden Buruh KSPI Said Iqbal sudah menegaskan bahwa aksi 28 Agustus adalah murni aksi buruh. Namun kenyataannya, kelompok anarko dan pelajar liar kembali mencoba menjadi “penumpang gelap”. Bahkan, beberapa pelajar yang ditangkap diketahui sudah putus sekolah, namun dimanfaatkan kelompok tertentu untuk menambah kerumunan dan memicu bentrokan.

Tak hanya itu, rombongan pelajar SMK Pasundan Purwakarta juga digagalkan aparat di kawasan Bekasi Selatan pada 27 Agustus malam. Mereka hendak menuju Jakarta setelah mendapat ajakan dari kelompok “Aliansi Dos-Q SMK Muhammadiyah Cikampek”. Para siswa jurusan TSM, TKJ, hingga TBSM itu justru terjerumus dalam gerakan yang berpotensi merusak fasilitas umum.

Publik pun menilai keterlibatan anak-anak sekolah ini bukanlah perjuangan aspirasi, melainkan ulah provokator anarko yang menjadikan pelajar sebagai tameng kekacauan.

Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi menegaskan, pelajar semestinya fokus belajar, bukan turun ke jalan.

“Kalau jam sekolah mereka demo, jelas ada yang salah. Jangan sampai anak-anak dimanfaatkan anarko. Polisi sudah tepat bertindak tegas, ini demi menjaga ketertiban,” tegasnya.

Gelombang dukungan publik pun mengalir deras ke kepolisian. Langkah cepat aparat dinilai sebagai upaya efektif mereduksi gerakan massa liar. Dengan begitu, aksi damai buruh bisa tetap berjalan tertib tanpa dicemari ulah pelajar anarko yang hanya haus keributan.

Pos terkait